Senin, 09 Januari 2012

JEPARA

KABUPATEN JEPARA


Wisata Sejarah
Benteng VOC, benteng ini terletak 200 meter sebelah utara alun-allun Jepara, diatas perbukitan. Benteng ini dibangun pada th 1678 dan digunakan untuk melindungi kepentingan perdagangan pada waktu itu. Konon Kapten Tack, seorang perwira Belanda yang tewas melawan pasukan Untung Suropati di Kartosuro, dimakamkan di sini. Dari tempat ini dapat disaksikan Kota Jepara, panorama pantai dan pulau Panjang.

MUSEUM KARTINI
Museum ini berada di pusat kota atu tepatnya di sebelah utara alun-alun kota Jepara. Museum RA Kartini termasuk jenis museum umum dan sekaligus sebagai obyek wisata sejarah yang dikelola oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jepara selaku Dinas Teknis yang ditunjuk oleh pemerintah daerah. Museum ini dibuka setiap hari dan sering dikunjungi para wisatawan baik wisata mancanegara (Wisman) maupun wisata nusantara (Wisnus). Museum RA Kartini didirikan pada tanggal 30 Maret 1975 pada masa pemerintahan Bupati Soewarno Djojomardowo, SH, sedangkan peresmiannya dilakukan pada tanggal 21 April 1977 oleh Bupati KDH Tingkat II Jepara, Soedikto, SH.
Musium ini banyak menyimpan benda-benda peninggalan RA.Kartini yang kita kenal selama ini sebagai pahlawan nasional karena dia merupakan tokoh emansipasi Indonesia yang berjuang mengangkat harkat dan martabat kaum wanita. Benda-benda peninggalan RA.Kartini yang ada dimusium ini adalah foto-foto RA.Kartini dan keluarganya, surat-surat, perabotan rumahtangga, peralatan dapur,dll. Musium ini merupakan wisata sejarah yang sangat cocok untuk dikunjungi para pelajar dan mahasiswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya agar mereka lebih mengetahui dan mengenal RA.Kartini.
Disamping itu terdapat pula barang-barang penemuan pada masa kerajaan Hindu dan Islam yang tertata rapi dalam ruang Jepara Kuno.
PENDOPO
Di tempat inilah RA Kartini mendapatkan ide guna memajukan wanita pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Di sanalah satu kamar gedung ini Kartini pernah dipingit sebelum menikah dengan Bupati Rembang. Ditempat ini Kartini juga mendidik pada murid dan pengrajin Jepara agar dapat meningkatkan penghasilannya dari ketrampilan dalam bidang ukir kayu. Salah satu peninggalan RA Kartini yang masih ada adalah Bunga Kantil, tempat dimana ia seing mempergumulkan ide-idenya.
MONUMEN ARI-ARI
Monumen ari-ari RA Kartin terletak di mayong, 25 km arah selatan Jepara menuju Kudus. Ditempat ini RA Kartini dilahirkan pada saat ayahnya menjabat sebagai Wedana di Mayong.
BENTENG PORTUGIS
Benteng yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Agung sekitar abad XVII ini terletak di desa Banyumanis, kecamatan Keling kurang lebih 45 km sebelah utara Kota Jepara.
Lokasinya berada di atas bukit batu ditepi laut dan berhadapan langsung dengan Pulau Mandalika memberikan nilai lebih karena pengunjung tidak hanya sekedar melihat benteng tetapi pengunjung juga dapat melihat dan menikmati keindahan laut dan pulau Mandalika. Di samping itu di sekitar benteng banyak ditumbuhi pohon-pohon yang rindang yang sudah berusia ratusan tahun sehingga menambah kesejukan alamnya.
Untuk menuju benteng ini telah di bangun jalan menuju puncak bukit, dengan penataan yang baik dan dilengkapi dengan gardu pandang dan jalan lingkar sehingga para wisatawan dapat menikmati keelokan dan keindahan alamnya selama perjalanan menuju benteng. Wisata ini mempunyai potensi dan peluang untuk dikembangkan menjadi wisata sejarah sekaligus wisata alam sehingga kesempatan untuk berinvestasi terbuka lebar dalam bidang transportasi laut sebagai penghubung lokasi benteng dengan pulau Mandalika, restaurant , resort dll.
Dilihat dari sisi geografis benteng ini tampak sangat strategis untuk kepentingan militer. Benteng ini dibangun diatas sebuah bukit batu dipinggir laut dan persis didepannya Pulau Mondoliko.

MAKAM & MASJID MANTINGAN
Terletak di desa Mantingan dan kurang lebih 6 km arah selatan kota Jepara. Di Desa Mantingan ini merupakan tempat di semayamkannya Sunan Mantingan atau yang dikenal dengan Sunan Hadlirin beserta istrinya yaitu Ratu Kalinyamat yang merupakan tokoh legendaries Jepara.
Di desa ini juga terdapat masjid Mantingan yang letaknya bersebelahan dengan Makam Ratu Kalinyamat. Masjid ini merupakan masjid tertua yang kedua yang ada di Pulau Jawa setelah Masjid Agung Demak yang dibangun pada tahun 1559 M. Masjid ini selain sebagai tempat beribadah juga memiliki keindahan arsitekturnya karena di dalam masjid ini terdapat ornamen-ornamen ukiran jepara kuno dengan motif bunga, tumbuh-tumbuhan dan pintu gerbangnya berbentuk candi bentar yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap perkembangan ukir Jepara.
Obyek wisata ini mengandung nilai sejarah karena kedua tokoh yaitu Sunan Mantingan dan Ratu Kalinyamat tersebut berkaitan erat dengan awal mula berdirinya kota Jepara. Disini pengunjung selain dapat berziarah juga sekaligus dapat berwisata untuk menikmati keindahan arsitekturnya dan alam sekitarnya.



Wisata Alam

SRENI INDAH,
terletak di lereng Gunung Muria di wilayah Kecamatan Nalumsari, 35 Km dari Jepara. kawasan seluas 110 Ha yang dikelola Perhutani dan Jepara. ini dipenuhi dengan tanaman pinus sehingga sangat nyaman karena berhawa sejuk.

PANTAI KARTINI
Pantai Kartini terletak di sebelah barat Jepara yang merupakan tempat rekreasi yang telah begitu dikenal oleh wisatawan dengan nama Taman Rekreasi Pantai Kartini. Penataan kawasan in terus dilakukan dengan pembuatan gardu-gardu pandang dan tempat parkir yang cukup luas.
Disamping itu telah dilengkapi pula dengan kios-kios souvenir dan perahu-perahu pesiar. Para pengunjung juga dapat mengunjungi pulau Panjang dan bercengkerama di pantai yang berpasir putih ini.
Obyek Wisata Pantai Kartini terletak 2,5 Km ke Arah barat dari Pendopo Kabupaten Jepara. Obyek Wisata ini berada di Kelurahan Bulu Kecamatan Jepara dan merupakan obyek wisata alam yang menjadi dambaan wisatawan. Berbagai sarana pendukung seperti dermaga, kolam pancing, motel, permainan anak-anak, lapangan tenis, Souvenir Shop dan lain-lain telah tersedia untuk para pengunjung. Suasana di sekitar pantai yang cukup sejuk memang memberikan kesan tersendiri buat pengunjung, sehingga tempat ini sangat cocok untuk rekreasi keluarga atau acara santai lainnya.
Ditempat ini pula para pengunjung dapat melepaskan lelah dengan duduk-duduk dibawah gazebo sambil menghirup udara segar bersama terpaan angin laut. Kawasan dengan luas lahan 3,5 ha ini merupakan kawasan yang strategis, karena sebagai jalur transportasi laut menuju obyek Wisata Taman Laut Karimun Jawa dan Pulau Panjang.

TIRTO SAMUDRO
Masih juga merupakan wisata pantai jepara yang menawarkan keindahan hamparan pasir putihnya. pantai ini terletak di Desa bandengan, 8 km sebelah utara kota Jepara. Pantai ini pada zaman RA Kartini dijadikan tempat bercengkrama, dan karena keindahannya dinamakan kartini "Klein Scheveningen". Kondisi alam, pasir putih dan air laut yang jernih sangat cocok untuk menyenangi olah raga diving.
Alunan ombaknya yang pelan yang menghantam tepian pantai serta pasirnya yang berwarna putih dengan kondisi air lautnya yang masih jernih sangat cocok untuk berjemur dan berenang. Kawasan yang masih alami dan cukup luas ini dan kawasan ini sebagian besar ditumbuhi rerimbunan pohon-pohon yang rindang dan pohon pandan sehingga tempat ini cocok untuk kegiatan remaja seperti kamping, volley pantai, sepeda santai dan kegiatan serupa lainnya.
Tempat ini mudah dijangkau dengan mengggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dan kondisi jalan yang sudah beraspal. Peluang investasi yang menjanjikan bagi investor adalah dalam bidang perhotelan, pengembangan obyek wisata dengan penyediaan fasilitas yang mendukung, dll.
Pantai Tirta Samudra atau yang dikenal dengan sebutan Pantai Bandengan ini sangat cocok untuk lokasi mandi. Tak jarang para wisatawan yang dating sengaja melakukan mandi laut. Umumnya mereka anak-anak, remaja dan para wisatawan manca Negara. Biasanya saat yang paling disuka adalah pada waktu pagi hari dan di saat sore hari menjelang senja dimana akan tampak panorama sunset yang memukau.

TAMAN NASIONAL LAUT KEPULAUAN KARIMUNJAWA
Kawasan ini terletak di laut Jawa +/- 83 km dari Kota Jepara menuju arah utara. Obyek ini merupakan kepulauan yang ditetapkan sebagai Taman Nasional laut Karimunjawa. luas daratan 7.120 Ha dengan pulau berjumlah 27 buah, namun yang berpenghuni hanya 5 buah. yaitu Karimunjawa, Kemujan, Parang, Nyamuk dan Genting. dengan hamparan pemandangan di sela-sela pulau, pasir putih yang membentang di sepanjang pantai dengan pohon kelapa. Terdapat 242 jenis ikan hias, serta 133 genera fauna akuatik. Dengan kapal motor, karimun jawa dapat ditempuh dalam waktu sekitar 5 jam dari dermaga Jepara. Di kawasan Taman Nasional laut ini juga telah dibangun "Kura-Kura Resort" yang merupakan kawasan peristirahatan dengan fasilitas lux, yang merupakan milik investor asing.
Secara garis besar fauna yang ada di Kepulauan Karimunjawa terdiri dari 2 (dua ) kelompok, yaitu :
Daratan : Rusa, Trenggiling, Landak, Ular, Bangau Tong tong, Bangau Abu-abu, Elang laut dan Wedi-wedi. Burung elang laut merupakan satwa langka yang dapat dijumpai di kepulauan ini.
Perairan : Terumbu karang, spons, karang lunak, akar bahar, kerang merah, penyu dan ikan hias.
Pantai-pantai di Karimunjawa sebagian besar berpasir putih, oleh karena itu cocok untuk kegiatan berjemur, menyelam dan memancing.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan di Karimunjawa :
Olah raga selam : di Tanjung Gelam ( di Karimunjawa ), Pulau Menjangan Kecil dan Pulau Cemara Kecil.
Mandi di Pantai dan Berjemur, cocok dilakukan di Pulau Menjangan Besar yang berpasir putih dan Pulau Cemara Kecil.

Kabupaten Jepara terdiri dari 14 Kecamatan, salah satunya adalah Kecamatan Karimunjawa yang berjarak 48 mil laut dari Kota Jepara.
Daya tarik khusus bagi wisatawan
1. Panorama laut yang indah bagai telaga dengan gugusan kepulauan yang tersebar.
2. Hamparan pasir putih yang membentang di kawasan pantai maupun diseluruh pulau
3. Dapat melakukan kegiatan hiking, snorkeling, diving, Fishing/memancing, dayung dan sebagainya
4. Menikmati keindahan biota laut dengan aneka ragam ikan hias dan bermacam karang laut yang menarik.
5. Masih terdapat jenis satwa langka seperti menjangan, landak, trenggiling, ular kedor, burung garuda dan ikan lele tanpa patil.
6. Gunung dengan penghijauannya hutan tertutup yang masih perawan.
7. Dapat menyaksikan ikan hiu, kerapu, lemuna, tripang di keramba.
Bila perjalanan memakai kapal laut, dapat menikmati iringan ikan lumba-lumba di sebelah kapal

Air Terjun Songgo Langit
Obyek wisata ini terletak di Desa Blucu Kecamatan Kembang 30 Km sebelah utara dari Kota Jepara. Air terjun ini mempunyai ketinggian 80 meter dan lebar 2 meter .
Panorama alam disekitar obyek wisata ini begitu indah dan udaranya cukup nyaman, sehingga cocok untuk acara santai atau kegiatan rekreasi lainnya. Ditempat ini banyak dijumpai kupu-kupu yang beraneka ragam. Untuk mencapai Air Terjun Songgo Langit dapat ditempuh dengan kendaraan roda 2 maupun roda 4 dengan komdisi jalan beraspal.

Kelenteng “Hian Thian Siang Tee” Welahan
Kelenteng Welahan yang diberi nama “Hian Thian Siang Tee” terletak 20 Km ke arah selatan dari pusat kota Jepara, di Desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara, Sebuah desa yang menyimpan peninggalan kuno Tiongkok dan menjadi salah satu asset wisata sejarah di Jepara, dimana berdiri megah dua kelenteng yang dibangun seorang tokoh pengobatan dari Tiongkok bernama Tan Siang Boe bersama dengan kakaknya Tan Siang Djie, untuk menuju obyek wisata sejarah ini didukung dengan berbagai prasarana diantaranya jalan beraspal dapat menggunakan kendaraan roda 2 maupun roda 4 atau angkutan umum.

Anjungan Jepara di Puri Maerokoco Jawa Tengah
Anjungan Jepara di Puri Maerokoco dibangun berdasarkan Surat Gubernur Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor :510.0/32442 tanggal 29 Agustus 1991 yang merupakan sarana informasi dan Promosi Kabupaten Jepara tentang produk andalan komoditi non migas yang berupa Industri Kerajinan dari Pariwisata. Luas Anjungan Jepara di Puri Maerokoco Semarang adalah 890.74 m2 yang terdiri:
1. Bangunan Tradisional dengan luas bangunan 63 m3
2. Pradonggo Birowo dengan luas bangunan 29,16 m2
3. Selupture Palace dengan luas bangunan 9 m2
4. Bangunan serba guna dengan luas bangunan 147 m2
5. Gapura Mantingan dengan luas bangunan 12,75 m2

Wisata Budaya

PESTA LOMBAN / Pekan Syawalan
Pesta ini merupakan acara sesajian ritual yang dilakukan oleh para nelayan Jepara. Pesta lomban dimulai dengan upacara persiapan di pinggir pantai dan kemudian sesaji yang berupa kepala kerbau di lepas di tengah laut. Setelah sesaji dilepas, beberapa perahu nelayan berebut mendapatkan air dari sesaji itu yang kemudian disiramkan ke kapal mereka dengan keyakinan kapal tersebut akan mendapatkan banyak berkah dalam mencari ikan. Ketika berebut sesaji ini juga dimeriahkan dengan tradisi perang ketupat dimana antar perahu yang berebut saling melempar dengan menggunakan ketupat. malam hari sebelum acara ini berlangsung, biasanya diadakan pegelaran wayang kulit semalam suntuk.
Pesta Lomban di Jepara pada awalnya adalah pestanya masyarakat nelayan di wilayah Kabupaten Jepara, namun dalam perkembangan pesta ini telah menjadi milik masyarakat Jepara umumnya. Pesta ini merupakan puncak acara dari Pekan Syawalan yang diselenggarakan pada tanggal 8 syawal atau 1 (satu) minggu setelah hari raya Idul Fitri.
Pesta Lomban oleh masyarakat Jepara sering pula disebut “Bakda/Bada Lomban” atau Bakda/Bada Kupat Yang disebut “Bada Kupat” karena pada saat itu masyarakat Jepara merayakannya dengan memasak “Kupat: dan “Lepet”.
Pesta Lomban diawali dengan pelarungan kepala kerbau ketengah laut oleh Bupati Jepara, sementara itu peserta Pesta Lomban menuju ke “Teluk Jepara” untuk melakukan perang laut dengan amunisi beraneka macam ketupat, lepet, Kolang-kaling. Setelah selesai “Perang Teluk” mereka mendarat dan memakan bekal yang dibawa dari rumah.
Puncak keramaian berlangsung di Pantai Kartini yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan Taman Rekreasi Pantai Kartini yaitu hiburan dan aneka lomba seperti Lomba dayung, Lomba perahu hias, Lomba lorodan diatas air dan aneka lomba lainnya.

OBOR-OBORAN / Perang Obor Tegal Sambi
Perang obor merupakan tradisi yang dilakukan pada puncak panen di desa Tegal Sambi Kecamatan Tahunan yang letaknya + 3 km arah selatan kota Jepara. Perang obor ini merupakan atraksi perang menggunakan pelepah daun kelapa yang dibakar dan dihantamkan kepada peserta lainnya. Perang obor ini merupakan atraksi budaya yang sudah yang sudah turun temurun yang harus dilestarkan karena selain merupakan tradisi budaya daerah sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Tuhan Yang Maha esa atas limpahan anugrah panen kepada masyarakat setempat juga sangat menarik untuk dinikmati oleh wisatawan, sehingga hal ini berpotensi untuk dikembangkan dan dikemas menjadi wisata budaya yang sangat menarik.
Merupakan upacara selamatan yang dilakukan oleh warga Desa Tegalsambi. Upacara selamatan atas keberhasilan panen dari warga desa ini sangat berbeda dengan daerah lain. upacara dilakukan pada malam hari dengan acara puncak 'Perang Obor'. Para peserta perang obor dengan menggunakan obor masing-masing, saling menyerang peserta yang lain. Dengan dibekali kepercayaan dari sesepuh desa maka seluruh peserta dapat menyelesaikan perang obor tersebut dengan selamat, tanpa menderita luka bakar sedikitpun.
Upacara tradisional “Obor-oboran” merupakan salah satu upacara tradisional yang dimiliki oleh masyarakat Kabupaten Jepara, khususnya desa Tegal Sambi Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara yang tiada duanya dia Jawa Tengah dan mungkin di seluruh Indonesia.
Obor pada upacara tradisional adalah gulungan atau bundelan 2 (dua) atau 3 (tiga) pelepah kelapa yang sudah kering dan bagian dalamnya diisi dengan daun pisang kering (jawa: klaras).
Obor yang sudah dinyalakan bersama untuk digunakan sebagaia alat untuk saling menyerang sehingga muncul pijaran api yang besar, akhirnya masyarakat menyebutnya dengan istilah “Perang Obor”.

JEMBUL TULAKAN
Suatu kegiatan sedekah bumi dari Desa Tulakan yang menampilkan sesajian yang berbentuk gunungan sebagai ungkapan rasa syukur atas limpahan rejeki dari Tuhan Yang Maha Esa, sehingga mereka berhasil mendapatkan panen pertanian dengan cukup melimpah. dengan sajian tersebut juga diharapkan pada masa mendatang dapat berhasil mendapatkan panen yang bagus. Kegiatan ini begitu ramai sehingga tidak saja diikuti oleh warga Desa setempat, namun juga dari berbagai warga Desa lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar